TSAiBUz9GfG8TfOpGfWpBUO5Ti==
Light Dark
BWS Sulawesi III Palu Selesaikan Kontruksi Penanganan Sedimen dan Banjir Huntap Duyu, Tondo dan RSUD Torabelo

BWS Sulawesi III Palu Selesaikan Kontruksi Penanganan Sedimen dan Banjir Huntap Duyu, Tondo dan RSUD Torabelo

Daftar Isi
×
Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu saat ini telah menyelesaikan pekerjaan kontruksi pengaman Sedimen dan Banjir pada Huntap Duyu, huntap Tondo dan RSUD Torabelo di Kabupaten Sigi.

BWS Sulawesi III Palu Selesaikan Kontruksi Penanganan Sedimen dan Banjir Huntap Duyu, Tondo dan RSUD Torabelo

SULTENG - Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu saat ini telah menyelesaikan pekerjaan kontruksi pengaman Sedimen dan Banjir pada Huntap Duyu, huntap Tondo dan RSUD Torabelo di Kabupaten Sigi.

Target fisik infrastruktur ini merupakan capaian luar biasa dari program tahun anggaran 2025 yang berjalan sesuai rencana untuk memberikan perlindungan terhadap bahaya bencana banjir dan sedimentasi.

Bangunan pengendali sedimentasi untuk melindungi permukiman dari bencana 

Program ini diharapkan dapat memberi dampak nyata melindungi hunian tetap Duyu, hunian tetap Tondo serta di rumah sakit Torabelo di Kabupaten Sigi.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Medya Ramadhan melalui kepala satuan kerja PJSA menjelaskan, bahwa infrastruktur fisik yang dibangun di hutan Tondo terdiri dari 3 (Tiga) bangunan konsolidasi Dam, 6 (Enam) Bed Gridle serta revetmen sepanjang 2,3 kilometer.

Pengendali sedimen milik BWS Sulawesi III Palu selesai dikerjakan

Selain bangunan pengendali sedimen dan banjir di huntap Tondo, Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu juga telah merampungkan pekerjaan fisik di huntap Duyu yakni Sabodam besar dengan revetmen batu bolder serta di Torabelo.

Untuk bangunan pelindung banjir dan sedimentasi pada RSUD Torabelo, BWS Sulawesi III Palu telah menuntaskan pekerjaan fisik 1 Bekirder dan Revetmen untuk melindungi kawasan sekitar RSUD Torabelo di Kabupaten Sigi.

Proyek tersebut merupakan komitmen pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan pengamanan terhadap bahaya banjir dan sedimentasi untuk perlindungan pasilitas publik seperti rumah sakit dan juga hunian warga korban gempa bumi tahun 2018 silam.

Infrastruktur ini dibangun untuk menjaga erosi permukaan tanah, serta melakukan penstabilan dasar dan tebing sungai yang dapat mengurangi kecepatan air dan menampung aliran sedimen.

Seperti diketahui, pada wilayah huntap Duyu dan Tondo, bangunan perumahan relokasi bencana berada dekat sungai yang memungkinkan terdampak banjir dan sedimentasi. Demi meminimalisir dampak bencana maka dilakukanlah pembangunan pelindung banjir agar kecepatan air berkurang serta bangunan penampung aliran sedimen.

Sementara untuk di RSUD Torabelo seperti diketahui, jika musim penghujan rumah sakit tersebut rawan terdampak banjir dan berdampak terganggunya aktivitas pelayanan kesehatan.

Pemerintah menyadari kondisi itu dengan berupaya melakukan kegiatan yang tujuannya memberi perlindungan pada pasilitas publik terutama pasien agar banjir yang sering meredam rumah sakit dapat dicegah. (REDAKSI)